Sunday, March 10, 2013

Denting Melodi Kedatangan Ray #PostcardFiction #Valentine Edition




Huh, cuaca kini sedang murung. Setiap pukul 3 sore, jarang sekali  Rania bisa melihat langit biru cerah. Ketika dia sedang duduk menatap langit mendung, tiba-tiba angin berhembus ke arahnya disertai suara dentingan logam yang menyusun  melodi lagu yang sangat dikenalnya. Sejenak Rania mendengarkan musik itu, dan kembalilah ia pada enam tahun lalu.

*Flashback*
Rania yang berusia 12 tahun itu berjalan gontai dari sekolahnya. Hari itu adalah hari kelulusannya. Seharusnya dia tertawa dan senang sebagaimana teman-temannya yang lain. Tapi dia justru sedih. Teman terdekatnya, Ray, harus kembali ke kota kelahirannya setelah lulus.

"We'e'e... Nia! Woi!"
Seperti tersambar petir, Rania menoleh ke arah suara itu dan mendapati Ray sedang menatapnya.
"Ngelamun aja! Kamu tahu kan kalau aku mau pindahan?" Ray masih sangat antusias.
"Emm, iya," jawab Rania datar, tak yakin apakah dia harus senang atau sedih.
"Ikut aku!" dan Ray menggenggam tangan Rania sembari menariknya ke pohon kapas tempat mereka sering bermain.
Rania terbelalak melihat barisan batang besi berongga dengan berbagai ukuran yang melingkari pohon itu. 'Ray, apa ini? aku belum..."
"Shht! Udah dengeri aja!"
Ray memukulkan sebatang kayu dengan karet di ujungnya ke batang-batanb besi itu. Rania bisa mendengarkan lagu favoritnya dari dentingan-dentingan itu. Tak kuasa ia menahan senyum.
"Nia, maaf aku baru bisa bilang ini sekarang. Aku takut ini akan merusak persahabatan kita. Aku... aku suka sama kamu. Sekarang aku harus balik ke rumah Kakek buat belajar main gamelan. Aku akan ke sini lagi dan mainin ini lagi. Kamu bisa nunggu aku?"
*Flashback end*

Rania tahu inilah tanda Ray kembali. Ini memang cinta monyet, tapi ini juga adalah cinta pertamanya yang dia jaga selama 6 tahun. Rania berlari ke pohon kapas kesayangannya dan di sanalah Ray berdiri.

Written by Aimatul M.